Kemajuan
teknologi memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di semua bidang. Teknologi
dan pendekatan baru yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi secara
fundamental akan mengubah pola hidup dan interaksi manusia (Tjandrawinata,
2016).
Industri
4.0 sebagai fase revolusi teknologi mengubah cara beraktifitas manusia dalam
skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup
sebelumnya. Manusia bahkan akan hidup dalam ketidakpastian (uncertainty)
global, oleh karena itu manusia harus memiliki kemampuan untuk memprediksi masa
depan yang berubah sangat cepat. Tiap negara harus merespon perubahan tersebut
secara terintegrasi dan komprehensif. Respon tersebut dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan politik global, mulai dari sektor publik, swasta,
akademisi, hingga masyarakat sipil sehingga tantangan industri 4.0 dapat
dikelola menjadi peluang.
Era produksi diawali dengan
penggunaan tenaga uap dan air. Setelah itu produksi massal secara pabrik.
Berikutnya komputerisasi. Selanjutnya apa? Model industri yang menerapkan
kombinasi antara sistem fisik-siber, Internet segala (Internet of Things), dan
Sistem Internet–lengkap dengan tantangan dan keuntungan yang menyertainya.
Singkat kata, ide utama
model industri ini adalah menciptakan smart factory. Di pabrik
cerdas ini mesin-mesin dilengkapi konektivitas jaringan dan terkoneksi ke
sistem yang bisa memvisualisasikan seluruh rantai produksi dan membuat
keputusan sendiri. Era ini sebenarnya sudah berjalan, hanya menunggu efeknya
semakin terlihat jelas. Salah satu dampak yang sudah terjadi–dengan
kecenderungan semakin masif–adalah berubahnya pekerjaan manusia.
Di era Industri 4.0 kita menghadapi
jenjang teknologi baru yang memadukan dunia fisik, digital, dan biologi.
Teknologi-teknologi baru ini akan menimbulkan pengaruh kuat di segala
bidang–baik ekonomi maupun industri–dan menantang ide kita tentang apa artinya
menjadi manusia.
Tantangan jika mengadopsi model Industri 4.0
Tantangan apa
saja yang dihadapi setiap negara, baik sendiri-sendiri maupun bersama sebagai
warga dunia, jika memgadopsi model Industri 4.0?
– Isu tentang keamanan data
meningkat beberapa kali lipat dengan mengintegrasikan sistem baru dan semakin
banyaknya akses ke sistem itu. Sebagai tambahan, pengetahuan produksi tentang
kepemilikan juga menjadi masalah keamanan teknologi informasi.
– Kepercayaan dan
stabilitas tingkat tinggi dibutuhkan untuk komunikasi fisik-siber yang sukses.
Ini bisa menjadi hal yang sulit didapatkan dan dipertahankan.
– Mempertahankan
integritas proses produksi dengan minimnya pantauan dari manusia menjadi
penghalang.
Keuntungan model Industri 4.0
Keuntungan penerapan
model Industri 4.0 bisa lebih banyak daripada keprihatinan yang timbul. Ini
berlaku untuk banyak fasilitas produksi. Di lingkungan kerja yang sangat
berbahaya, kesehatan dan keselamatan manusia (pekerja) bisa ditingkatkan secara
dramatis. Rantai pasokan bisa lebih siap dikendalikan ketika tersedia data di
setiap jenjang pemanufakturan dan proses pengantaran. Komputer yang menjadi
“kontrol” bisa menghasilkan produksi yang lebih dipercaya dan konsisten. Selain
itu, hasil untuk banyak bisnis bisa meningkatkan pendapatan, pangsa pasar, dan
keuntungan.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar