Kamis, 08 November 2018

Taukah Kalian Tentang Black Box Pada Pesawat Terbang ?

Hello, disini saya ingin berbagi sedikit pengetahuan tentang salah satu bagian terpenting dari pesawat terbang yaitu black box.

Apa sih black box itu ?
Black box atau kotak hitam adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi pesawat terbang. Alat ini umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder, FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder, CVR) dalam pesawat terbang. Black box berfungsi untuk merekam pembicaraan antara Pilot dengan pemandu lalu lintas udara atau Air Traffic Control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam atau black box, tetapi sesungguhnya alat ini tidak berwarna hitam melainkan berwarna jingga (orange) hal ini disebabkan untuk mempermudah pencaharian jika pesawat tersebut mengalami musibah atau kecelakaan. Penempatan blackbox ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah untuk ditemukan. Umumnya disetiap pesawat terbang terdapat dua unit blackbox. Satu ditempatkan dibagian depan pesawat dan lainnya ditempatkan dibagian ekor pesawat yang diyakini merupakan bagian yang utuh bila ditemukan.
        
Kotak hitam dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menyimpan dan menyelamatkan data penting tersebut. Kotak pembungkusnya terbuat dari aluminium, lalu ada lapisan insulasi yang berfungsi melindungi peranti dari suhu tinggi, dan di bagian terluar ada pembungkus dari bahan titanium atau baja. Sebelum dipasang di jet komersial, kotak hitam berulang kali diuji untuk memastikan benda itu tidak mudah rusak atau hancur. Jarang sekali kotak hitam pesawat hancur atau tak bisa ditemukan.
Dalam sejarah penerbangan modern kasus seperti itu hanya terjadi beberapa kali. Kotak hitam terbuat dari aluminium, berbobot 10 kilogram, dan memiliki panjang 49,7 sentimeter. Lantaran bobotnya, kotak hitam tidak bisa mengambang di air dan akan langsung tenggelam ke dasar lautan.

Black box terdiri atas dua perangkat utama yaitu Cockpit Voice Recoreder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR). Berikut penjelasannya :

1. Cockpit Voice Recoreder (CVR)
Perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) merekam suara yang terjadi di kokpit sekaligus merekam komunikasi pilot dengan menara pengatur lalu lintas udara. Di dalam kokpit memang terdapat beberapa mikrofon. Ini bisa merekam percakapan dan suara lainnya yang terjadi dalam kabin. Semisal suara benda jatuh, benturan maupun berupa gedoran. Mungkin ada hingga empat mikrofon di kokpit pesawat, masing-masing terhubung ke perekam suara kokpit (CVR). Mikrofon-mikrofon ini mengirim audio ke CVR, yang mendigitalkan dan menyimpan sinyal. Di kokpit, ada juga alat yang disebut unit kontrol yang terkait, yang menyediakan pra-amplifikasi untuk audio yang masuk ke CVR. Keempat mikrofon ditempatkan di headset pilot, headset co-pilot, headset anggota kru ketiga (jika ada anggota kru ketiga) dan dekat pusat kokpit, untuk mengambil peringatan audio dan suara lainnya. Kebanyakan CDR magnetic-tape menyimpan 30 menit terakhir suara. Mereka menggunakan loop rekaman terus menerus yang menyelesaikan siklus setiap 30 menit. Saat material baru direkam, material tertua diganti. CVR yang menggunakan penyimpanan solid-state dapat merekam dua jam audio. Serupa dengan perekam pita-magnetik, perekam solid-state juga merekam materi lama.

2. Flight Data Recorder (FDR)
Perekam data penerbangan (FDR) dirancang untuk merekam data operasi dari sistem pesawat. Ada sensor kabel dari berbagai area di pesawat ke unit perekam data penerbangan, yang ditransfer ke FDR. Jadi kapan pun pilot menyalakan saklar atau memutar tombol, FDR mencatat setiap tindakan. Pada tanggal 17 Juli 1997, FAA mengeluarkan Kode Peraturan Federal yang mengharuskan pencatatan setidaknya 88 parameter pada pesawat yang diproduksi setelah 19 Agustus 2002. Berikut adalah beberapa parameter yang dicatat oleh sebagian besar FDR:

1. Waktu
2. Ketinggian tekanan

3. Kecepatan udara
4. Percepatan vertikal
5. Tajuk magnet
6. Posisi kolom kontrol
7. Posisi kemudi rudder
8. Posisi roda kontrol
9. Penstabil horizontal
10. Aliran bahan bakar
Perekam solid-state dapat melacak lebih banyak parameter daripada pita magnetik karena memungkinkan aliran data yang lebih cepat. Solid-state FDR dapat menyimpan hingga 25 jam data penerbangan. Setiap parameter tambahan yang dicatat oleh FDR memberi penyidik ​​satu petunjuk lagi tentang penyebab kecelakaan.


Mungkin segitu dulu ya tulisan tentang black box pesawat terbang ini, semoga postingan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita.

Sekian dan terima kasih :)


Sumber






        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar